Ihsan adalah Tujuan
Ihsan adalah Tujuan
Kesimpulan dari pembagian martabat dalam beragama adalah ihsan, 3 hal tersebut tidak dapat dipisahkan bahkan saling mengauatkan, dan pengamalannya berdasarkan Tingkatan. Menjalankannya beruutan hingga pada akhirnya mencapai kederajat Ihsan. Jikalai seorang hamba baru melaksanakan hokum syariat secara dhohir saja maka ia baru melaksanakan 1/3 dari agamanya . kesemua tingkat tersebt harus terlaksana dan trlewati sebagaimana firmanNya;
لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسَنُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (93)
Al Maidah 93
“tsumma ittaqou wa ahsinuu wa allohu yuhibbu al muhsiniin”
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ (69)
وَلا تُفْسِدُوا فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ (56)
Al 'a'raf 56
“inna rohmata allohi qoriibun min al muhsiniin”
Beeradasarkan aya-ayat diatas menjelaskan bahwa setiap hamba berkwajina secara pribadi “fardhu aini” untuk selalu meneladani dan menguti jejak para al muhsiniin, baik di duania dan akhirat. firmanNya;
“inna al muttaqiin fi jannaatin wa ‘uyuunin farihiina bima aataahum robbuhum innahum kaanuu qobla dzaalika muhsiniin. Kaanu qoliilaan min all alaili yahja’uuna wa bi al ashari hum yastaghfiruna wa fi amawalihim haqqun li assaailiin wa al mahruum”
Rukun Islam dan Sunnahnya
Sebagaimana hadist mengatakan bahwa amalan sunnah adalah amalan penyempurna bagi setiap amalan fardhu, jikalau ada amalan fardhu yang kurang sempurna. Karena amalan yang pertma kali di haisab adalah amalan fardu, jikalau baik fardhunya maka baiklah seluruh amalannya, jikalau tidak sepurna maka amalan suannah lah yang akan menyempurnakannya.
1. As syahadah adalah rukun islam yang pertama. Yang pertama adalah persaksian bahwa tiada tuhan selain Alloh dan yang kedua persaksian terhadap Muhammad adalah utusanNya. Keduanya adalah wajib diucapkan bagi setiap hamba yang muslim. Adapun sunnah dari syahadat tesebut amalan yang hanya dikhusus kan oleh Alloh untuk umat Muhammad saw. Amalan sunnah dari syahadat yang pertama adalah zikir dengan aneka macamnya. Yang didalam al-Qur`an mereka dikenal dengan sebutan Ahlu dzikri. firmanNya ; “fasaluu ahla adz dzikri inkuntum la ta’lamuun”
Adapun sunnah dari persaksian yang kedua adalah bershalawat dengan enka macam lafaz dan tingkatannya. Hal tersebut dipertegas dalam Al Qur`an ;
“qod aflaha man tazakka wa dzkara isma robbika fa sholla” (Sungguh beruntung orang yang membersihkan hati dan jiwanya dari segala kotoran, dan kemudian berzikir dengan menyebutkn nama tuhannya “ALLOH”, dan kemudian bersholawat).
Tazakka bentuk kata kerja dari masdar at tazkiyah yang berarti pembersihan jiwa; pembersihan dari segala kotoran yang menumpuk dan mengotoi kebersihan hati, dalam al qur`an kotoran tersebut sikenal dengan “Al-Ron”, hal itu diakibatkan kemaksiatan dan dsa yang dilakukan detiap harinya.
FirmanNya; kalla bal roona ‘ala quluubihim maa kaanu yaksibuun”
Sabda nabi ; “inna al ‘abda idz akhthoa khothiatan nakata fi quluubihi nuktatan sauda`, fa in huwa naza’a wa istaghfaro wa taaba taqula qolbuhu, fain ‘ada ziida fiiha hattaa ta’luu qolbuhu fahuw alladzi al roon” (H.R. An nasai dari abu hurairoh.)
Hasan bashry seorang sufi yang hidup di zaman tbi’in menambahkan pengertian al roon, ia adalah bertambah dan bertumpuknya dosa hingga mengakibatkan hati buta dan akhirnya mematikannya.
Makna As Sholah dalam lanjutan ayat diatas, bisa bermakna banyak dianaranya adalah do’a, sholat, atau shalawat.
Mari kit bahas bersama guna menentukan manakah mankna yang paling bersesuaain dengan text diatas. Pertama andaikan As Sholah diartikan sholat dardhu, maka kurang tepat karena alloh telah meletakkan as sholah didahului oleh dzikir, yang merupakan ibadah sunnah. Jadi dengan pendekatan ini assholah bermakna sholawat terhadap nabi Muhammad saw.
Dapat ditarikkesimpulan dari penjelasan diatas, barang siapa yang tidak mengamalkan sunnah syahadat (zikir dan shalawat), maka ia termasuk orang yang mengingkari sunnah dan al qur`an.
Firman Nya ; “yaa ayyuha allaldziina aamanuu, udzkuruu alloha dzikron katsiirn”
“wa adz dzzkiriina alloha katsiiron wa adz dzaakirooti”
Sabda nabi ;”maa yazaalu yatqoorobu ilayya bi annawafili hatta uhibbuhu”
Kesimpulan dari pembagian martabat dalam beragama adalah ihsan, 3 hal tersebut tidak dapat dipisahkan bahkan saling mengauatkan, dan pengamalannya berdasarkan Tingkatan. Menjalankannya beruutan hingga pada akhirnya mencapai kederajat Ihsan. Jikalai seorang hamba baru melaksanakan hokum syariat secara dhohir saja maka ia baru melaksanakan 1/3 dari agamanya . kesemua tingkat tersebt harus terlaksana dan trlewati sebagaimana firmanNya;
لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسَنُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (93)
Al Maidah 93
“tsumma ittaqou wa ahsinuu wa allohu yuhibbu al muhsiniin”
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ (69)
Al Ankabut 69
“wa al lazdina jaahaduu fiina lanahdiyannahum subulanaa wa inna alloh ma’a al muhsiniin”وَلا تُفْسِدُوا فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ (56)
Al 'a'raf 56
“inna rohmata allohi qoriibun min al muhsiniin”
Beeradasarkan aya-ayat diatas menjelaskan bahwa setiap hamba berkwajina secara pribadi “fardhu aini” untuk selalu meneladani dan menguti jejak para al muhsiniin, baik di duania dan akhirat. firmanNya;
“inna al muttaqiin fi jannaatin wa ‘uyuunin farihiina bima aataahum robbuhum innahum kaanuu qobla dzaalika muhsiniin. Kaanu qoliilaan min all alaili yahja’uuna wa bi al ashari hum yastaghfiruna wa fi amawalihim haqqun li assaailiin wa al mahruum”
Rukun Islam dan Sunnahnya
Sebagaimana hadist mengatakan bahwa amalan sunnah adalah amalan penyempurna bagi setiap amalan fardhu, jikalau ada amalan fardhu yang kurang sempurna. Karena amalan yang pertma kali di haisab adalah amalan fardu, jikalau baik fardhunya maka baiklah seluruh amalannya, jikalau tidak sepurna maka amalan suannah lah yang akan menyempurnakannya.
1. As syahadah adalah rukun islam yang pertama. Yang pertama adalah persaksian bahwa tiada tuhan selain Alloh dan yang kedua persaksian terhadap Muhammad adalah utusanNya. Keduanya adalah wajib diucapkan bagi setiap hamba yang muslim. Adapun sunnah dari syahadat tesebut amalan yang hanya dikhusus kan oleh Alloh untuk umat Muhammad saw. Amalan sunnah dari syahadat yang pertama adalah zikir dengan aneka macamnya. Yang didalam al-Qur`an mereka dikenal dengan sebutan Ahlu dzikri. firmanNya ; “fasaluu ahla adz dzikri inkuntum la ta’lamuun”
Adapun sunnah dari persaksian yang kedua adalah bershalawat dengan enka macam lafaz dan tingkatannya. Hal tersebut dipertegas dalam Al Qur`an ;
“qod aflaha man tazakka wa dzkara isma robbika fa sholla” (Sungguh beruntung orang yang membersihkan hati dan jiwanya dari segala kotoran, dan kemudian berzikir dengan menyebutkn nama tuhannya “ALLOH”, dan kemudian bersholawat).
Tazakka bentuk kata kerja dari masdar at tazkiyah yang berarti pembersihan jiwa; pembersihan dari segala kotoran yang menumpuk dan mengotoi kebersihan hati, dalam al qur`an kotoran tersebut sikenal dengan “Al-Ron”, hal itu diakibatkan kemaksiatan dan dsa yang dilakukan detiap harinya.
FirmanNya; kalla bal roona ‘ala quluubihim maa kaanu yaksibuun”
Sabda nabi ; “inna al ‘abda idz akhthoa khothiatan nakata fi quluubihi nuktatan sauda`, fa in huwa naza’a wa istaghfaro wa taaba taqula qolbuhu, fain ‘ada ziida fiiha hattaa ta’luu qolbuhu fahuw alladzi al roon” (H.R. An nasai dari abu hurairoh.)
Hasan bashry seorang sufi yang hidup di zaman tbi’in menambahkan pengertian al roon, ia adalah bertambah dan bertumpuknya dosa hingga mengakibatkan hati buta dan akhirnya mematikannya.
Makna As Sholah dalam lanjutan ayat diatas, bisa bermakna banyak dianaranya adalah do’a, sholat, atau shalawat.
Mari kit bahas bersama guna menentukan manakah mankna yang paling bersesuaain dengan text diatas. Pertama andaikan As Sholah diartikan sholat dardhu, maka kurang tepat karena alloh telah meletakkan as sholah didahului oleh dzikir, yang merupakan ibadah sunnah. Jadi dengan pendekatan ini assholah bermakna sholawat terhadap nabi Muhammad saw.
Dapat ditarikkesimpulan dari penjelasan diatas, barang siapa yang tidak mengamalkan sunnah syahadat (zikir dan shalawat), maka ia termasuk orang yang mengingkari sunnah dan al qur`an.
Firman Nya ; “yaa ayyuha allaldziina aamanuu, udzkuruu alloha dzikron katsiirn”
“wa adz dzzkiriina alloha katsiiron wa adz dzaakirooti”
Sabda nabi ;”maa yazaalu yatqoorobu ilayya bi annawafili hatta uhibbuhu”
Komentar
Posting Komentar