Nikah sirri atau Kawin Rahasia, dalam Tinjauan kemaslahatan
Khutbah Jum’at Masjid Al Falah Telaga Sari, Balikpapan Kota.
"Nikah sirri atau Kawin Rahasia, dalam Tinjauan kemaslahatan"
Ahmadi, MH. Ka. KUA Balikpapan Utara, (APRI Kota BALIKPAPAN)
حمدا لله، صلاة كاملة على رسول الله،
أوصيكم ونفسى بتقوى الله
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Shalat Jum'ah Rahimakumullah….
Perkawinan adalah satu dari sekian ajaran Sunnah rasulullah saw, bahkan dalam sabdanya : Menikah adalah sunnahku, siapa yg enggan menjalankan sunnahku, maka ia (berpotensi) bukan dari ummatku.
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {النِّكَاحُ سُنَّتِيْ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ}.
Menikah adalah sekian nikmat anugerah yg telah Alloh berikan kepada makhluknya, Cinta yang tuhan titipkan kepada kita terhadap pasangan kita, tak akan mampu ternilai dengan materi. Cinta adalah kebahagiaan tersendiri yang sulit diungkapkan.
Bersyukurlah mereka yang telah merasakan anugerah cinta tersebut. Sepantasnya kita yang telah dianugerahi cinta, pandai pandai untuk bersyukur dan mengaplikasikannya dengan cara terbaik dalam membingkainya, mewujudkannya dalam keluarga yang sakinah, sebagai bagian dari kecintaan kita kepada NKRI, karena keluarga merupakan bagian penting pilar kokohnya sebuah bangsa.
Kekufuran dan pengingkaran terhadap cinta tersebut, tentu akan berimbas kepada inharmonisasi dalam hubungan berkeluarga, dan bahkan berkahir dalam retaknya bingkai keluarga yang utuh.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَديد
“Ingatlah KetikaTuhanmu memaklumkan jika kamu benar-benar bersyukur, pasti aku akan menambahkan kepadamu(nikmat), dan jika kalian benar-benar ingkar terhadap (nikmat-Ku) sesungguh-Nya azab-Ku sangat pedih”(Qs. Ibrahim :7)
Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Shalat Jum'ah Rahimakumullah….
Sebagai bagian dari bentuk syukur kita terhadap cinta, perkawinan / pernikahan hendaklah diumumkan dan disyiarkan, begitulah yang dianjurkan Syariat Islam, Nabi Saw, besabda :
أعلنوا هذا النِّكاحَ واجعلوهُ في المساجِدِ واضربوا عليهِ بالدُّفوفِ
الراوي : عائشة أم المؤمنين | المحدث : ابن حجر العسقلاني | المصدر : تخريج مشكاة المصابيح | الصفحة أو الرقم : 3/266 | خلاصة حكم المحدث : [حسن كما قال في المقدمة] | التخريج : أخرجه الترمذي (1089)، والبيهقي (15095) واللفظ له
زاد رازين : فان فصل بين الحلال والحرام الاعلان
وعندَ ابنِ ماجَه، من حديثِ محمَّدِ بنِ حاطِبٍ، قال: قال رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: "فَصْلُ ما بينَ الحَلالِ والحَرامِ الدُّفُّ والصَّوتُ في النِّكاحِ"
“Umumkan perkawinan dan jadikanlah akad nikah itu di Masjid, serta pukullah Rebana (HR, at Tirmidzi, melalui Aisyah) Razin meriwayatkan tambahan sabda Nabis saw, dengan perkataan “ Karena pemisah antara yang halal dan yang haram adalah pengumuman (Penyebarluasan beritanya)”
Begitupun dilain waktu pernah rasulullah saw, meminta sahabat beliau, Abdurrahman bin al Auf, ketika mengetahui bahwa dia baru saja menikah dengan Ucapan
بارك الله لك أولم ولو بشاة
فعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال لعَبْد الرَّحْمَنِ بْن عَوْفٍ لما تزوج :
(أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ) متفق عليه
“Semoga Alllah memberkatimu, Berpestalah / berwalimahlah walau dengan menyembelih seekor kambing (yakni dengan mengundang makan walau hanya beberapa orang) HR Bukhari dan Muslim melalui Anas bin Malik.
Karenanya lah kita diwariskan dalam budaya orangtua kita, (yang ternyata pun bersumber dari hadis rasulullah saw), siapa yang diundang ke Walimatul 'ursyi, pesta perkawinan, dia sangat dianjurkan untuk menghadirinya. Jika tidak berpuasa, hendaklah dia makan dan bila berpuasa, maka cukup menghadirinya saja.
فعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْوَلِيمَةِ فَلْيَأْتِهَا) متفق عليه
Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Shalat Jum'ah Rahimakumullah….
Hadirnya kita dalam undangan tersebut, bukan saja untuk menampakkan kegembiraan belaka, namun juga memerankan sebagai saksi sehingga dapat menampik sekian banyak isu negatif yang mungkin saja terjadi atau penganiayaan yang dapat terjadi atas salah satu pasangan.
Saksi dalam pernikahan sebagaimana di terapkan KHI, kompilasi hukum Islam Indonesia, sebagai pijakan para penghulu dalam bekerja membantu para orang tua saat menikahkan putera putrinya. Meskipun Ulama berbeda pendapat terhadap fungsi saksi : apakah kehadirannya merupakan syarat kesempurnaan pernikahan yang harus ada sebelum bercampurnya pasangan, ataukah para saksi merupakan syarat sahnya akad penikahan, yang megharuskan untuk menyaksikan terlaksananya akad pernikahan. Namun, dari sekian pendapat tersebut, semua ulama sepakat bahwa tidak membenarkan adanya praktik nikah sirri / nikah rahasia.
Selanjutnya para ulama pun berbeda pendapat apakah jika telah hadir dua orang saksi, dan kemudian mereka diminta untuk merahasiakan pernikahan itu, apakah ini termasuk nikah sirri atau bukan ?. Imam malik berpendapat bahwa itu termasuk nikah Sirri, yakni perbuatan yang terlarang, sedangkan Imam Syafii dan Abu Hanifah menoleransi hal tersebut, dikarenakan mereka berbeda pendapat tentang fungsi saksi : apakah sekedar menjadi saksi jika terjadi pengingkaran tentang terjadinya pernikahan atau saksi adalah ketentuan syariat yang melebihi kesaksian jika terjadi pengingkaran.
Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Shalat Jumah Rahimakumullah….
Pendapat Imam Malik, cantik untuk dicermati bahwa fungsi saksi/penyebarluasan berita pernikahan berfungsi sebagai penampik isu isu negatif terhadap pasangan lelaki perempuan - yang sebenarnya telah menikah - namun diduga orang belum menikah, sehingga dinilai melanggar agama. Sehingga kehadiran saksi dan penyebarluasan berita pernikahan berfungsi lebih jauh dari hanya sekedar menjadi saksi jika terjadi pengingkaran pernikahan.
Tradisi umum masyarakat kota Balikpapan dalam penegakan syariat Islam dengan tunduk dalam aturan perundang Undangan Perkawinan, KUA sebagai pelaksananya adalah suatu hal pantas untuk diaparesiasi dan terus dipertahankan. Dengan diumumkannya pernikahan, menghilangkan prasangka buruk terhadap pasangan lelaki perempuan yang dilihat sedang berduaan / bermesraan. Manfaat lain pun, Tidak akan menghilangkan hak hak masing masing jika seandainya terjadi perceraian : baik perceraian mati maupun perceraian hidup, Khulu’ dan semacamnya.
Hak anak anak yang dilahirkan pun akan jelas siapa orangtuanya. Dapat dibanyangkan apa yang akan terjadi jika suami meninggal dunia tanpa ada bukti tentang pernikahannya dengan seorang perempuan. Ketika itu terjadi, maka, hak waris Istri yang sah dan anaknya akan hilang. Bisa juga terjadi jika perceraiaan hidup, sang suami mengingkari hak hak isteri menyangkut nafkah atau harta bersama mereka.
Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Shalat Jumah Rahimakumullah….
Demikianlah agama menetapkan perlunya saksi dalam terlaksananya pernikahan, atau paling tidak adanya pengumuman tentang adanya pernikahan. (dalam pandangan Mazhab Syafii, kesaksian 2 orang harus terlaksana dan hadir (sebagaimana tradisi di KUA) pada saat akad nikah, sedangkan dalam Mazhab Maliki, kesaksian tersebut meinimal harus terlaksana sebelum terjadinya percampuran antara suami isteri).
Dalam KHI Kompilasi Hukum Islam di Indonseia, diharuskan adanya pencatatan pernikahan demi menjamin ketertiban dan menghalangi terjadinya persengketaan tanpa penyelesaian. Dan hal ini hampir belaku diseluruh negara yang mayoritas berpenduduk muslim.
Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Shalat Jumah Rahimakumullah….
Sebagai bagian bentuk dari pelecehan terhadap perempuan yang dapat menghilanngkan hak-haknya adalah praktik nikah sirri, yakni melaksanakan pernikahan rahasia yang semakin marak. Bahkan tidak jarang terjadi hubungan badan diluar pernikahan dengan dalih telah menikah sirri. Inilah yang melahirkan dalam istilah dalam Fiqh islam “Lelaki dan Perempuan piaraan. QS. An Nisa : 25, menyebutkan larangan berzina dan juga larangan kepada perempuan perempuan untuk mengambil lelaki sebagai piaraan, sedangkan Qs. Al Maidah : 5, melarang lelaki mengambil perempuan perempuan sebagai piaraan. Kendatipun kejadian tersebut kelihatannya serupa dengan pernikahan biasa, pada hakikatnya ia tidak sejalan dengan pernikahan yang sah, yang melarang kerahasiaan yang seharusnya menunutun dan menuntut terhadap penyebarluasan beritanya.
وَمَن لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنكُمْ طَوْلًا أَن يَنكِحَ ٱلْمُحْصَنَٰتِ ٱلْمُؤْمِنَٰتِ فَمِن مَّا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُم مِّن فَتَيَٰتِكُمُ ٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۚ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَٰنِكُم ۚ بَعْضُكُم مِّنۢ بَعْضٍۢ ۚ فَٱنكِحُوهُنَّ بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ وَءَاتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ مُحْصَنَٰتٍ غَيْرَ مُسَٰفِحَٰتٍۢ وَلَا مُتَّخِذَٰتِ أَخْدَانٍۢ ۚ فَإِذَآ أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَٰحِشَةٍۢ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى ٱلْمُحْصَنَٰتِ مِنَ ٱلْعَذَابِ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ ٱلْعَنَتَ مِنكُمْ ۚ وَأَن تَصْبِرُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ ۖ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ ۖ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ إِذَا آتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ وَلَا مُتَّخِذِي أَخْدَانٍ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Shalat Jumah Rahimakumullah….
Sebagai penutup khutbah jumat kali ini, Mari kita para suami untuk menjadi Khalifahtullah tebaik dalam mengemban tugas perbaikan alam di Muka bumi, bukan untuk merusaknya.
Wanita pasangan hidup kita, dia adalah sosok yang sudah memberikan hidup dan waktunya total kepada kita, mau berpindah rumah meninggalkan keluarganya, sambutlah dia, bahagiakan dia dengan status yang jelas untuk menunaikan hak-hak nya.
Anak kita adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga keeksistensianya untuk terus menjadi anak anak yang hidup mapan sebagai bagian warga negara yang baik dan Hamba Allah yang tidak terganggu dalam upayanya menjadi Hamba yang benar.
Bayangkan, wanita itu adalah anak kita, Bayangkan Wanita itu adalah posisi kita. Mari sayangi keluarga kita untuk menjadi Hamba Allah yang terbaik, hantarkan anak anak dan pasangan kita kepada Rabb, dengan bangga menjadi suami yang terbaik, Kelak.
Semoga Keluarga kita diberkahkan dan dianugerakan menjadi keluarga yang Sakinah, Penuh dengan Mawadah dan rahmah. Amin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،
وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ ودَمِّرْ أَعْدَآئَنَا وَأَعْدَآءَ الدِّيْنِ وأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنا إِنْدُوْنِيْسِيَا خَآصَّةً وَعَنْ سَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
اللهم أرنا الحق حقاً وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلاً وارزقنا اجتنابه.
ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكم، وَلَذِكرُ اللهِ أَكْبَرُ
https://drive.google.com/file/d/1hX86v_KYiaKXnXvMCJq9m3lpMoGTjaUc/view?usp=drivesdk
Komentar
Posting Komentar